Lapor Pak Kapolri Dan Pak Kapoldasu, Wartawan Media Online Jadi Korban Diduga Penganiayaan,Penculikan dan Perampokan di Belawan


BELAWAN - METROINVESTIGASI.COM


 

Aksi kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi. Kali ini, Eryanto alias Anto (44) warga Jalan Ikhlas Boromo Ujung, Kecamatan Medan Denai, yang menjadi korbannya. Pria yang merupakan wartawan media online ini diculik, dianiaya dan dirampok sekelompok pria saat berada di kawasan Martubung, Jumat (28/1/2022) kemarin.


Atas kejadian tersebut, korban melaporkan nasibnya ke SPKT Polda Sumut dengan Nomor : STTLP/B/175/I/2022/SPKT/ Polda Sumatera Utara tanggal 29 Januari 2022.


Diceritakan korban, aksi penganiayaan yang dialaminya bermula saat dirinya mendapat telpon dari seorang bernama Hanim dan Peppy Handayani. Saat itu, korban disuruh datang ke Martubung guna mengambil uang yang pernah dipinjam Peppy saat perbaikan mobilnya.


“Sesampainya di sana (Martubung), Hanim sama Peppy di atas sepeda motor. Saat saya datangi, tib-tiba 4 orang keluar dari dalam mobil Kijang dan langsung memukuli serta menarik saya ke dalam mobil,” ucap korban.


Sesampainya di dalam mobil, kata korban, dirinya terus dipukuli para pelaku hingga berdarah-darah. Selanjutnya dirinya dibawa para pelaku ke kawasan Sei Canang dan dimasukkan ke dalam sebuah rumah.


“Saat di mobil, pelakunya sempat bilang kalau mereka preman. Lalu satunya lagi mengaku bernama Miswan dan merupakan Intel Polisi. Saat itu dia (Miswan) menunjukkan lencana polisi dan fotonya sambil terus memukuli saya,” ujar korban.


Tak berhenti disitu, korban kembali mendapat penganiayaan saat berada di dalam rumah tersebut. Leher korban diikat menggunakan tali tambang sambil badannya dipukul menggunakan kayu oleh terduga oknum Sabhara Polres Belawan yang diketahui berinisial M.


“Dia (M) bilang rumah itu tempat polisi, dan saya mau dimatikan. Setelah puas menganiaya, saya dibawa ke Polres Belawan dan langsung dimasukkan ke dalam ruang Juper. Lalu saya disuruh Jupernya untuk menghubungi keluarga saya,” kata korban.


Sesampai keluarganya di Polres Belawan, lalu juper mengarahkan untuk membuat perdamaian dan menandatangani berkas yang sudah disiapkan.


“Perdamaian apa yang mau dibuat, saya salah apa. Justru saya yang menjadi korban penganiayaan, penculikan dan perampokan,” ungkap korban.


Lanjutnya, dirinya pun sangat mengharapkan perhatian Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak dan bapak kapolri untuk menindaklanjuti laporannya tersebut.


“Saya memohon kepada bapak Kapolda Sumatera utara dan bapak Kapolri agar mengungkap kasus yang saya alami ini, dan menindak tegas diduga oknum bernisial M yang bertugas di Sabhara Polres Belawan karena telah ikut serta dalam penganiayaan saya,” pungkas Anto berharap.(Sigit)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama