Gawat Bah...!!! Buta Permanen Setelah Ditahan Polrestabes Medan, Dokter Rutan Pastikan Willy Tidak Lagi Bisa Melihat Dunia

Foto : Saat dibawakan kerumah sakit Bhayangkara medan



Medan // metroinvestigasi.com




Setelah ditangkap Polrestabes Medan, tersangka diduga pelecehan Willy Yhanto Syaputra (27), buta permanen. Hal itu setelah beberapa hari mendekam di dalam sel tahanan. Padahal sebelumnya, Willy Yhanto Syaputra, masih bisa melihat walau buram.


"Jadi sebelum ditangkap, dia matanya itu kabur. Walau buram, tapi masih bisa melihat cahaya,"kata orang tua tersangka, ayah tersangka, Raihwht atau pria yang disapa Ahok didampingi istrinya, Nina kepada wartawan, Kamis (9/5).


Sebelum buta permanen, lanjutnya, putranya sempat menghubungi keluarga minta tolong karena sakit muntah-muntah. Katanya, kepalanya sakit sampai ke mata. Selain ke pihak keluarga, Willy pun minta tolong kepada petugas penjaga tahanan titipan Polrestabes Medan (Tahti), yang tidak tau namanya.


Petugas penjaga tahanan titipan pun menyarankan agar menghubungi penyidik Bripka Eka supaya di bawa ke rumah sakit Bhayangkara Medan, mendapat perawatan medis dispesialis mata.


"Soalnya kalau tidak penyidik Bripka Eka yang datang, petugas tahti tidak ada hak mereka membawa anak saya,"sebutnya.


Mendengar pengaduan sang putra, sebut dia, ia selaku orang tua lantas berusaha menelpon penyidik unit PPA Satreskrim Polrestabes Medan agar anaknya dibawa ke rumah sakit, takut anaknya menderita atas sakit yang ia derita. Namun sang penyidik Bripka Eka Unit PPA diduga tidak mau mengangkat telpon seluler whatsApp atau tidak diangkat oleh sang penyidik.


"Setelah itu, selang beberapa jam sang penyidik pun datang  dan Panit Hendrik melihat willy diruangan Tahti, baru itu si Willy dibawa untuk berobat ke rumah sakit Bhayangkara bersama temannya diborgol dan Willy sambil dituntun temannya,"sebutnya.


Namun sedihnya, dia bilang, di rumah sakit Willy hanya ditensi dan diberi obat tetes mata. Setelah itu, Willy pun buta untuk selama-lamanya.


"Jadi kemarin dia ke Rutan Jaksa. Disana dia langsung diperiksa team dokter dari Jaksa. Team dokter pun menyatakan anak saya sudah buta permanen. Sudah dua hari berturut-tutut ini dicek team dokter, dan tetap sama. Pun demikian, kami sangat menghargai pihak rutan jaksa yang langsung menghadirkan team dokter,"tangis dia.


Iapun mendoakan agar yang melakukan perbuatan dugaan kriminalisasi kepada putranya mendapat hukuman setimpal Tuhan yang maha kuasa. Sebab, dia bilang, mereka orang tidak mampu hingga tidak bisa melawan dengan menyewa pengacara.


"Kalau memang anaknya tidak boleh pacaran sama anakku sampai tenggahnya orang tua kandung korban menjarakan anak saya. Ini sudah buta permanan kedua mata anak saya. Penderitaanya belum selesai karena masih harus menjalani hukuman yang tidak pernah dia lakukan,"lirihnya dengan uraian air mata.


Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Jamak tidak permah mau menjawab konfirmasi wartawan. Sedangkan, Kasat Tahti Polrestabes Medan ditanya terkait diduga buta total "WYS" didalam sel tahanan. Ia mengaku itu ranah dokter.


"Masalah penyakit dokter yang lebih tau pak,"pungkasnya.


Sebelumnya, seorang pria buta ditangkap personel Polrestabes Medan dan keluarga tersangka kasus pelecehan membantah Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Di mana disebut, putranya, Willy Yhanto Syaputra (27), disebut melakukan cium kening, leher, pipi, meremas payudara hingga persetubuhan terhadap pacarnya, berinisial FU (korban).


Bantahan ini dilakukan karena perbuatan itu tidak mungkin bisa dilakukan tersangka mengingat tersangka saat ini memiliki penyakit mata hingga tidak bisa melihat atau buta permanen.


Hal ini disampaikan orang tua tersangka kepada wartawan, Selasa (7/5). Mereka membantah semua pernyataan tersangka yang tertuang di dalam berita acara (BAP) penyidik Perempuan Perlindungan Anak (PPA) Polrestabes Medan.


"Disitu disebut bahwa anak kami ada cium kening, leher, pipi hingga memegang payudara korban hingga persetubuhan. Tidak ada itu semua, anak saya cuma cium kening. Jadi semua itu kita menduga hanya pandai-pandaian penyidik untuk menjerat anak saya, "kata ayah tersangka, Raihwht atau pria yang disapa Ahok didampingi istrinya, Nina kepada wartawan, Selasa (7/5).


Pengakuan itu, lanjut dia, mereka proleh dari pengakuan putranya saat berkunjung ke Tahti Polrestabes Medan. Ketika ditanya apa benar pengakuanmu di BAP. Tersangka Willy langsung menbantahnya.(Sigit/Team)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama