Alamak...!!! Polsek Pancur Batu diduga Pelihara Lokasi Judi Padang Golf Tuntungan " Ada Apakah Ini...??


Foto Ilustrasi : Judi 


Medan // metroinvestigasi.com



Tidaklah mudah mengambil sebuah jabatan yang diberikan oleh setiap instansi pemerintah kepada para oknum maupun juga pegawainya,Apa lagi di Instansi Polri,Mulai dari jabatan “angin” atau yang dianggap sebagai jabatan terendah juga tidak gampang untuk mendudukinya,si oknum harus sekolah beberapa kali untuk mendapat pangkat dan juga golongan serta setidaknya harus memiliki “orang dalam” guna dapat memuluskan proses kepemilikan jabatan tersebut,hal itu sudah tidak asing lagi didengar bagi kalangan masyarakat di negara kita ini bahkan ada yang menyebut dengan diduga 3 D (Duit,Deking,Dukun). 


Akan tetapi sebuah Jabatan Kapolsek yang berada dibawahi komando Polrestabes harus memiliki pangkat serendahnya Ajun Komisaris Polisi (AKP) atau setinggi-Tingginya  Komisaris Polisi (Kompol),hal itu berdasarakan adanya peraturan yang dibuat oleh Kepala kepolisian negara Republik Indonesia.


Kalau dia lulusnya dari akademi kepolisian (Akpol) setidaknya diduga si oknum harus bertugas sekitar 12 tahun dinas sedangkan kalau dari tingkat Bintara bisa mencapai 18 bahkan 20 tahunan masa dinas,artinya bukan waktu yang sebentar untuk memperoleh jabatan istimewa tersebut.


Namun kepangkatan dan kedudukan yang dianggap istimewa ini bisa punah dan tidak diangap bahkan disepelekan oleh sesuatu hal yang hanya dalam waktu sebentar dapat merusak moral masyarakat hingga negara,yang parahnya lagi,perbuatan itu merupakan sebuah aktifitas pelanggaran hukum di negara Indonesia ini.


Seperti yang terjadi di Kecamatan Pancur Batu,Kegiatan perjudian mulai dari jenis ketangkasan tembak ikan,judi dadu juga judi jenis roulete ada disitu,bahkan perjudian yang digemari oleh kelompok mata cipit ini beraktifitas bebas seakan tidak ada hukum yang telah diterapkan dan di sahkan oleh pemerintah Negara Republik Indonesia


Jabatan Kapolsek Pancur Batu saat ini seakan “dibokongi” oleh adanya aktifitas ilegal ini,Bahkan beberapa kuli tinta atau wartawan juga disinyalir terlibat dan disebut-sebut sebagai perpanjangan lidah dari pengelola judi kepada para oknum yang meminta upeti dalam aktifitas haram itu.


"gak usah dulu bang tulis nama humasnya karena kita sama-sama wartawan tapi kalau memang dia bandal baru kita ramekan bang bila perlu kita surati dewan pers untuk menindak si oknum kuli tinta itu”kata seorang wartawan senior di Kota Medan yang telah melanglang buana dalam dunia jurnalis ini ketika beberapa hari lalu mendatangi lokasi judi yang berada di kawasan Jalan Padang Golf Tuntungan Kecamatan Pancur Batu guna melakukan investigasi terkait maraknya informasi mengenai perjudian ini. 


Berpariasi jumlah upeti yang diberikan si pengelola baik itu kepada aparatur negara atau juga kepada para awak media yang mau bekerja sama dengan para mafia perjudian yang sebelumnya berada di lokasi hiburan Malam Kafe Terbul tersebut.


"tergantung wartawan nya bang,kalau dia senior dan sudah dikenal biasanya diduga jutaan per bulannya tapi kalau wartawan baru-baru naik dan tulisannya juga masih datar biasanya hanya ratusan ribu tiap bulan bahkan ada juga yang harian”Kata bermarga Tarigan seorang warga yang dulunya ikut berperan dalam kegiatan judi itu kepada wartawan saat di mewawancarainya beberapa hari yang lalu. (Sgt)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama